Pendidikan seksualitas pada anak: Si kecil ingin tahu, orangtua jangan malu

Prinsip pendidikan seksualitas pad anak sebenarnya adalah membuat seorang anak tahu benar tentang jenis kelaminnya, paham bahwa perasaan seksual adalah bagian hidup yang menyenangkan, bisa mengembangkan kontrol terhadap diri sendiri dan memberikan penilaian yang tepat tentang suatu tindakan yang terkait dengan urusan seksualitas.
Sedang belajar
Dalam hal bermain dokter-dokteran, misalnya, jangan khawatir bahwa mereka sedang melakukan hal-hal erotis. Apa yang mereka lakukan lebih bersifat ingin mencari tahu seperti apa bentuk tubuh manusia, berikut bagian-bagiannya. Meski tak perlu risau, tetaplah waspada agar apa yang mereka lakukan memang benar-benar sebatas ingin tahu, bukan menjadikan yang satu sebagai “korban” yang lain. Karena itu perhatikan perbedaan usia di antara mereka. Jika yang satu jauh lebih tua lebih baik hentikan perbuatan mereka. Apalagi, kalau anda melihat salah satu tengah mencoba memasukkan sebuah benda ke lubang tubuh temannya. Pada saat itu, ingatkan mereka bahwa tubuh itu lunak, sehingga bisa membuatnya terluka jika memasukkan sesuatu ke dalamnya. Ini juga saat yang tepat untuk memberi tahu anak bahwa tubuh mereka adalah sesuatu yang bersifat amat pribadi. “Hanya kamu sendiri yang berhak untuk menyentuh tubuh kamu di tempat khusus, bukan di tempat umum.” Begitu kira-kira yang bisa dituturkan pada anak. Tetapi, urusan memegang dan menyentuh bagian tubuh sendiri ternyata juga masih sering membuat orangtua terganggu. Acap kali, orangtua segera menghardik anaknya, jika ketahuan tengah memegang-megang alat vitalnya. Hindari cara seperti ini, karena umumnya anak malah akan bereaksi defensif. Belakangan, ia malah sering diam-diam melanggar larangan dan semakin asyik melakukannya.

Leave a comment